Allah SWT yang Maha Baik, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu tidak pernah tidak mengabulkan doa hambaNya. Termasuk doaku. Hanya saja aku belum pintar untuk memaknai dan menyikapi doa-doaku yang terkabul itu.
Kesalahanku bersikap, salah berucap, dan salah memikirkan sering menggagalkan dan menolak secara tidak sengaja terkabulnya doa. Secara tidak sengaja karena aku merasa belum mengerti dan masih sangat perlu pembelajaran tentang kesabaran dan keikhlasan akan ketetapan Allah SWT, akan terkabulnya doaku tadi.
Allah pasti telah menyediakan pijakan-pijakan untuku, agar aku dapat meraih impianku yang selalu aku gumamkan dalam doa-doaku. Namun mulai samar tersadar kini bahwa aku kurang terampil, kurang sabar dan kurang ikhlas menapaki pijakan yang sudah Belaiu sediakan untukku.
Aku mohonkan pada-Nya agar aku diberi rahmat hati yang lembut, tutur kata yang halus dalam keseharianku. Aku pun diketemukan dengan kondisi dimana seorang teman yang membutuhkan satu informasi yang kebetulan aku yang mengetahui informasi itu. Beliau menanyakannya padaku. Dan beberapa pertanyaannya aku simpulkan sebagai cerewet dan “ngeyel”, sehingga tanggapankupun kurang bersahabat pada temanku itu. Alasanku adalah, aku sibuk, kenapa temaku ini tidak mengerti?. Tidak ada kata-kata kasar yang keluar –menurutku-, tapi kurang bersahabat.
Aku tidak berbohong dengan alasanku itu, dan tidak salah juga sebenarnya kalau aku menyimpulkan temanku itu cerewet. Tetapi setelah percakapan itu selesai, aku ditegur oleh hati nuraniku “kenapa kamu bersikap seperti itu?”. Rasa menyesal menghinggap dan mengganggu ketenanganku hatiku, dan gangguannya lebih mengena daripada gangguan temanku tadi.
Aku tidak sabar, aku tidak peka dan tidak ikhlas dengan ujian yang Allah SWT beri.
Itu sebabnya hatiku belum lembut, lisanku belum halus.
Kategori
Sabtu, Juni 06, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar