Kategori
Minggu, Agustus 02, 2009
Adikku...Menikahlah Dengan Benar !
untuk sahabatku yang berazam kuat untuk menghindari maksiat
kurangkai kalimat sederhana untukmu MENIKAHLAH DENGAN BENAR
perjalanan hidup berumah tangga tidak jarang menghadapi berbagai aral yg mengeruhkan hubungan suami istri. Oleh sebab itulah, ditetapkan kewajiban atas suami dan istri tanggung jawab untuk menjaga kelestarian hubungan mereka dan berupaya menghindari segala hal yg menyebabkan kerusakan hubungan itu.
Banyak orang memahami pernikahan dengan pemahaman yg salah atau kurang lengkap. Tak pernah terbersit dalam benak mereka adanya hikmah yg, agung yg karenanya pernikahan itu di syariatkan.
Sebagian dr mereka memandang, bahwa :
> Pernikahan adalah bersenang - senang dan memuaskan syahwat semata.
> Pernikahan adalah jalan untuk mendapatkan keturunan dan berbangga dengan banyaknya anak.
> Pernikahan adalah kesempatan untuk berkuasa, memegang kendali kekuasaan, dan meluaskan pengaruh.
> Pernikahan adalah kesempatan untuk menjaga kemuliaan jiwa dan memperbanyak kuantitas orang2 beriman.
> Pernikahan adalah adat turun temurun yg di wariskan bapak kepada anaknya.
Sangat sedikit sekali dari pandangan mereka, yg memandang, bahwa :
* Pernikahan adalah Tugas risalah dan TANGGUNG JAWAB YANG AGUNG, KERJA SAMA, TOLONG MENOLONG YANG CONTINUE, PENGORBANAN YANG TERUS MENERUS DI JALAN KEBAHAGIAAN, DAN MENGANTARKANNYA MENUJU JALAN KESELAMATAN.
(Seperti, tercantum pd QS.al-Hujurat : 13 dan QS.ar-Rum : 21).
Kebahagiaan dalam rumah tangga itu menyerupai CAKRAM MADU yg di bangun oleh dua lebah. Setiap kali bertambah kerja kerasnya maka bertambah pula kelezatan yang di dapatkan darinya. Banyak orang bertanya bagaimana cara menciptakan kebagiaan di dalam tempat tinggal mereka, dan mengapa mereka gagal mewujudkan kegemberiaan keluarga dan kententramannya.
Tak salah lagi, bahwa tanggung jawab utk mewujudkan kebahagiaan rumah tangga itu menjadi kewajiban suami istri. Harus ada rasa cinta di antara pasangan suami istri. Cinta yg di maksud bukan berarti hasrat seksual semata2, yg kadang2 bergejolak tinggi tetapi kadang2 padam secara tiba2.
Cinta yg kita maksudkan di sini, adalah KEHARMONISAN ROHANI, PERASAAN DAN SENSITIVITAS YG MULIA ANTARA SUAMI DENGAN ISTRI.
Rumah tangga yg bahagia tidak hanya berisi cinta saja, tetapi harus juga di ikuti dengan semangat toleransi antara masing2 pasangan.
TOLERANSI di sini tidak akan muncul tanpa adanya saling BERBAIK SANGKA DAN SALING PERCAYA ANTARA KEDUA BELAH PIHAK. Kerjasama dan bantu membantu menjadi faktor penting dalam mempersiapkan rumah tangga bahagia. Tanpa adanya hal itu maka nilai cinta dan toleransi akan melemah. Kerjasama jg di lakukan secara SPIRITUAL dan MATERIAL, yg terwujud pada baiknya kesiapan pasangan dalam menyelesaikan masalah apa saja yg menghadang jalannya bahtera keluarga. Mayoritas pertikaian itu berawal dari TIDAK ADANYA PENGHARGAAN SALAH SATU PASANGAN TERHADAP PASANGANNYA, atau SIKAP ENGGAN MEMENUHI HAK TEMAN HIDUPNYA.
Tanggung jawab menciptakan kebahagiaan rumah tangga terbeban di pundak kedua orang tua.
Sering "Bangunan" rumah tangga roboh karena PERKATAAN YG TAJAM atau KARAKTER YG KAKU dan MUDAH BERTENGKAR.
Seringkali "Tiang Penyangga" Kebahagiaan rumah tangga runtuh karena CINTA MELAMPAUI BATAS, atau TIDAK ADANYA KEIKHLASAN DARI SALAH SATU ORANG TUA, atau PERKARA2 KECIL YG TUMBUH MENJADI BESAR SECARA PSIKIS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar