Kategori
Jumat, November 20, 2009
Haruskah Menunggu Neraka untuk Menangis ?!
Ketika anda melakukan sebuah dosa kecil, jangan anda lihat kepada kecilnya dosa. Tapi lihatlah, kepada siapa anda berdosa? ketika anda melakukan sebuah kebaikan kecil, jangan pandang kepada kecilnya kebaikan, tapi pandanglah siapa yang telah menganugerahkan anda untuk bisa melakukannya?
Sekecil apapun dosa yang dilakukan pasti akan menjadi sebuah kegelisahan yang menghantui anda. Pasti akan menjadi duri sandungan yang akan membuat anda terluka. Akan menjadi sumber malapetaka bagi diri anda. Akan menjadi sumber murka Allah. Akan menjadi kesedihan di dunia dan di akhirat. Akan menjadi tangisan banyak orang. Setiap dosa yang anda lakukan akan menjadi tumpukan dosa yang akan menutup pintu hati dan menjadi penghalang antara anda dan kebenaran. Sayang sekali bila hati sampai mengeras. Maka tidak ada lagi yang bisa diharapkan untuk menerima nasehat dan kebaikan. Batu tidak akan pernah melebur ketika dibakar oleh api, meskipun dalam waktu lama. Semoga kita tidak ditimpa dengan qaswatul qulub (hati yg keras) seperti kerasnya batu, sulit menerima nasehat dan kebenaran, meskipun jutaan umat berkumpul menasehati.
Sadarilah setiap dosa yang dilakukan akan menjadi dosa besar, kata para ahli hikmah;
Jangan meremehkan dosa-dosa kecil, karena dari dosa-dosa kecil itu akan tercipta dosa besar. Sedikit demi sedikit akhirnya menjadi bukit, beghitu kata pepatah kita. Boleh jadi pada dosa kecil yg kita lakukan juga terdapat murka Allah.
Hal ini senada dengan sabda Rasul Saw.:
Tidak akan menjadi dosa kecil, ketika terus menerus dilakukan dosa tersebut. Dan tidak akan tetap menjadi dosa besar, ketika terus menerus dilebur dengan istigfar.
Dosa akan terus menumpuk ketika terus dilakukan. Akan kian membesar ketika terus bertekad melakukannya. Sebaliknya setiap dosa yg diupayakan untuk taubat, akan terus terkikis dan akhirnya habis. Jangan sampai tertawa melakukan dosa, takutnya Allah akan memasukkan anda ke neraka, sedangkan anda hanya bisa menangis. Hanya bisa menyesali dan menjerit minta ampun. Berupayalah untuk bisa menangis dalam ketaatan kepada Allah, agar kelak bisa memasuki surga dengan keadaan tertawa
Setiap gerak dan hembusan nafas anda pasti akan dipertanggungjawabkan, jangan sampai ada tangis di suatu hari kelak. Jangan sampai ada orang lain yang menangis ketika anda melakukan sesuatu. Jangan sampai ada jiwa yang meronta karena dosa yang anda lakukan. Abu Bakar Ra. berkata:
Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut, yaitu daratan maksudnya adalah lisan, sedangkan laut maksudnya adalah hati. Apabila rusak lisan, maka akan menangis banyak jiwa. Dan apabila hati yang rusak, maka akan menangis para malaikat.
Ketika lisan sudah tidak terjaga lagi, maka akan banyak jiwa-jiwa meratap. Akan banyak yang terluka oleh tajamnya lisan. Akan banyak yg menjerit karena fitnah yang menyebar. Akan banyak yang merana karena ghibah yang menjalar. Ketika kebohongan merajalela, akan banyak yang menderita. Lisan tak bertulang yang jumlahnya hanya satu, tapi bisa melukai banyak orang. Ketika hati telah rusak, maka malaikat yang akan menangisi. Malaikat sangat menyayangi hati yang sudah mulai error karena riya, ujub, dan berbagai penyakit hati lainnya. Akan membuat malaikat menangisi anda. Tapi kapan saatnya anda menangisi diri ? Akankah selalu tertawa dan ketika dimasukkan ke neraka, baru menangis?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar