Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kategori

Artikel (4) Dakwah (7) Motivasi (3) Muhasabah (11) Munajah (7) Prosa (5) Puisi (18) Tarbiyah (2)

Jumat, Agustus 28, 2009

Doa buat saudaraku Tercinta...!!!


Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya

Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian

Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya

Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami

"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"

Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu

Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan

Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara

Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya

Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami

Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri

Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Ya Allah kabulkanlah seluruh doa kami untuk kami dan saudara yg aku cintai...!!!

Jumat, Agustus 21, 2009

Mencintai Istri, Hadiah Bagi Anak Kita



Aku bertanya

Bagaimana perasaan Anda saat melihat seorang anak yang berlaku tidak menghormati ibunya ?

Apakah Anda bisa santai membiarkan orang lain berlaku tidak baik kepada ibu Anda?

Apakah Anda ingin anak-anak Anda memuliakan ibu mereka seperti Anda memuliakan ibu Anda, yang adalah nenek mereka?

jika demikian, cobalah untuk lebih peka.

Bagaimana perasaan Anda kepada orang yang memperlakukan ibu Anda dengan penuh hormat dan penuh kasih sayang?

Bagaimana perasaan Anda kepada anak anda yang memperlakukan ibu mereka dengan penuh hormat dan penuh kasih sayang?

karena itu,

Bahagiakanlah anak-anak Anda, dengan memperlakukan ibunda mereka dengan penuh hormat dan penuh kasih sayang,

Karena,

Hadiah terbaik bagi anak-anakmu adalah mencintai ibu mereka.

Damailah Diriku





Dalam kegelisahan mu, engkau bertanya-tanya –
jika hidup ini sulit,
mengapakah ada orang yang hidupnya mudah?
Jika hidup ini ujian,
mengapakah ada orang yang mudah lulus?
Jika hidup ini sementara,
mengapakah kegelisahan dan penantian mu lama?
Jika hidup ini hanya mampir untuk minum,
mengapakah air tidak mendamaikan mu?
Dan setelah minum,
ke mana kah engkau akan berangkat?
Karena, jangankan sampai …,
merangkak pun engkau lambat.

Apakah engkau penting?

Apakah akan ada bedanya –
engkau ada atau tidak pernah ada?

Jika engkau penting,
mengapakah kemudahan tidak berpihak kepada mu
dalam upaya mu untuk menjadi pribadi yang penting?
Jika engkau diperhatikan,
mengapakah engkau sering harus berlaku yang
memalukan untuk menarik perhatian?
Jika ada tujuan yang penting bagi kehadiran mu
dalam kehidupan ini,
mengapakah sulit bagimu
menemukan arah yang menyemangati?

Dalam tengadah wajah mu ke langit,
hatimu menunduk sedih,
dan dengan getar gagu kelopak mata mu
yang menggantikan gerak bibir mu
dalam menyuarakan pedih hatimu,
engkau bertanya lambat-lambat …

Jika aku dicintai,
mengapakah aku demikian sedih?

Tidakkah aku pantas bagi sedikit perhatian?

Demikian kurang kah yang kurang pada ku,
sehingga aku harus memamerkan kekurangan ku,
untuk mengundang kasih sayang?

Masih kurang letih kah aku dalam penantian ku,
sehingga aku masih diminta menunggu?

Tidakkah aku berhak bagi sedikit kasih sayang?

Demikian terpinggirkan kah aku,
sehingga aku tidak terhitung?
Demikian salah kah aku,
sehingga aku pantas bagi pelupaan?

Lalu, siapa kah yang menyayangi ku?
Siapa kah yang akan memeluk ku?

Tidakkah mereka merasakan
pahitnya kesendirian ku yang senyap ini?

Aku tidak tahu mengapa aku menangis,
tetapi ke mana lagi aku bersandar
jika bukan kepada tangis ku?

Oh, tangan yang ramah …

Seandainya ini bukan hanya rasa yang kurindukan.
Lembutnya rasa telapak tangan
yang penuh kasih
menyentuh pipi ku yang yatim.
Bibir ku akan mengejarnya,
seperti mulut bayi yang haus.
Kudekap tangan itu,
kuciumi harum keramahannya.
Dan nafas ku bertanga-tangga
melalui bibir yang tak mampu terkatup –
meratapkan rasa syukur ke langit
untuk dia yang menemukan ku
dalam kesedihan kesendirian ku.

Seandainya ada orang di luar sana
yang hatinya penyayang.

Seandainya dia menemukan ku.

Dia pasti akan duduk dekat-dekat bersama ku.
Senyumnya yang ramah
mengijinkan aku untuk menangis haru.
Wajahnya yang mengerti,
mengubah pedih tangis ku
menjadi sejuknya sentuhan sutra
yang ditenun dari wangi melati.
Sesengguk tangis ku
menumpahkan semua sedih ku,
berserakan di antara kaki ku yang bisu tertidur.

Melolong aku dalam tangis ku,
bukan lagi karena kepedihan,
tetapi karena aku menikmati
bahwa tangisan orang yang menemukan kasih sayang
adalah tangisan yang berbahagia.

Aah … betapa tipisnya pemisah
antara tangis yang melukai dan tangis yang mengobati.

Aku baru hanya membayangkan kasih sayang,
tetapi pengertian itu telah mulai mewajarkan pedih ku,
karena mungkin saja
tangan yang ramah itu
sedang lebih bersedih daripada aku;

tetapi ini yang kuyakini sekarang,

jika dia bisa menyebabkan pengertian baik ku
dan menyebabkan aku menemukan pengobatan
dalam diriku sendiri untuk kepedihan ku,
dia tidak mungkin dibiarkan lama termangu
di dalam kepedihannya sendiri.

Tetapi, untuk pribadi seperti itu,
bahkan mungkin kepedihannya adalah kebahagiaannya,
karena dengan pedih hatinya –
dia mengerti betapa hati yang sedang bersedih –
membutuhkan uluran tangan yang ramah.

Oh …, sekarang aku mengerti …

Baru membayangkan saja –
bahwa ada tangan yang mengulur ramah kepada ku,
aku telah terangkat dari kesedihan ku,
tanpa betul-betul diangkat.

Aku lebih damai.

Ternyata,
aku bisa tetap merasa damai di atas semua kekurangan,
kelemahan, dan keterpinggiran ku.

Sekarang aku mengerti
bahwa tugas utama ku bukan untuk tidak kekurangan,
bukan untuk tidak lemah, dan bukan untuk diketengahkan;
tugas pertama ku
adalah untuk menjadi pribadi yang damai.

Damai jiwa ku adalah kekayaan ku yang pertama.

Jiwa yang damai adalah kekayaan yang utuh,
yang menjadi sandaran bagi semua kekayaan.

Jika jiwa ku damai,
aku tidak harus memenuhi semua aturan kekayaan
yang dipantaskan oleh orang lain untuk diri mereka.

Dengan jiwa yang damai,
aku menjadi cukup untuk diri ku sendiri,
dan apa pun yang kulakukan setelahnya
adalah untuk kebaikan orang lain.

Sekarang aku tersenyum.

Sekarang aku tahu,
bahwa kesedihan hatiku adalah jalan dari pinggir
untuk menduga-duga arah menuju kebahagiaan ku.

Dalam akal ku yang sekarang terbebas dari mimpi buruknya,
aku melihat bahwa pengertian ku
adalah jalan besar menuju kebahagiaan ku.

Dan dalam pengertian ku yang lebih menerima,
aku tahu bahwa keterbukaan hati
adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan.

Sekarang aku mengetahui.

Tidak ada kesedihan yang akan berlama-lama
melemahkan ku.
Tidak ada kemarahan yang akan berliar-liar
mempermalukan diri ku.
Dan tidak ada kesombongan yang akan berpalsu-palsu
merendahkan ku.

Sekarang aku tahu.

Hanya orang yang tidak sepenuhnya tahu
yang masih membutuhkan keyakinan.

Dia yang tahu tidak perlu keyakinan,
apalagi diyakinkan.

Dia yang tahu – tahu.

Pengetahuan itu telah cukup baginya.

Dia yang tahu bahwa Tuhan itu ada, … tahu.
Jangan lagi berupaya meyakinkan orang yang tahu.
Tidak ada keyakinan yang lebih kuat
daripada pengetahuan.

Dia yang berpendidikan
tetapi masih membutuhkan peyakinan untuk yakin –
adalah orang yang belum berpengetahuan.

Aku sekarang tahu.

Maka kuat dan damai lah aku.

…….

Entah apa yang telah kau sebabkan pada ku,
tetapi sekarang
pertanyaan yang menjadi kegelisahan utama ku,
tidak lagi menyayat sepedih dulu.

Mengapakah sulit bagi ku untuk merasa damai?

…….

Aku sekarang menjadi heran,
mengapa dulu aku menangis dalam pertanyaan itu?

Ku tak tahu apa yang kau lakukan,
tetapi pembicaraan dengan mu ini
telah memindahkan ku dari lahan rintihan
ke taman pembahagiaan.

Aku berhutang kepada mu.

Aku ingin membayar mu,
tetapi bukan itu yang pantas bagi bayaran mu.

Engkau tak membutuhkan terima kasih ku,
karena engkau menemukan kebahagiaan mu
dalam kebaikan hidup ku.
Maka bayaran dari ku bukanlah bayaran bagi mu.
Dengannya
aku tidak akan pernah bisa membayar mu.

Tetapi aku terlalu berhutang.

Maka aku berjanji kepada Beliau
yang mempertemukan kita,
bahwa aku akan menjadikan diri ku bernilai
agar uluran tangan ku
mendamaikan saudara ku yang hatinya piatu
dalam kesedihannya.

Aku akan menjadikan diri ku pelaku,
pengundang, dan penyemangat
bagi kebaikan saudara-saudara ku.

MTGW

oh.....Aku, pribadi yang damai.

Minggu, Agustus 02, 2009

Anakku....


Anakku …….. engkaulah buah hatiku.

Kasih sayangku padamu tak terkikis oleh erosi zaman.

Kuselalu memandang wajahmu yang damai ….

Ketika engkau sedang tidur.

Aku tersenyum melihat senyummu, engkau pasti bermimpi indah.

Anakku ……..

Jantungku berdegup keras mendengar isak tangismu.

Aku tak ingin kau bersedih, aku tak ingin engkau dilanda nestapa.

usahlah menangis, Aku akan memberimu senyum dan cinta tak terhingga,

yang selalu kumiliki hanya untukmu.

Selamat tidur anakku, semoga Allah selalu bersamamu.

Adikku...Menikahlah Dengan Benar !



untuk sahabatku yang berazam kuat untuk menghindari maksiat
kurangkai kalimat sederhana untukmu MENIKAHLAH DENGAN BENAR

perjalanan hidup berumah tangga tidak jarang menghadapi berbagai aral yg mengeruhkan hubungan suami istri. Oleh sebab itulah, ditetapkan kewajiban atas suami dan istri tanggung jawab untuk menjaga kelestarian hubungan mereka dan berupaya menghindari segala hal yg menyebabkan kerusakan hubungan itu.

Banyak orang memahami pernikahan dengan pemahaman yg salah atau kurang lengkap. Tak pernah terbersit dalam benak mereka adanya hikmah yg, agung yg karenanya pernikahan itu di syariatkan.

Sebagian dr mereka memandang, bahwa :
> Pernikahan adalah bersenang - senang dan memuaskan syahwat semata.
> Pernikahan adalah jalan untuk mendapatkan keturunan dan berbangga dengan banyaknya anak.
> Pernikahan adalah kesempatan untuk berkuasa, memegang kendali kekuasaan, dan meluaskan pengaruh.
> Pernikahan adalah kesempatan untuk menjaga kemuliaan jiwa dan memperbanyak kuantitas orang2 beriman.
> Pernikahan adalah adat turun temurun yg di wariskan bapak kepada anaknya.

Sangat sedikit sekali dari pandangan mereka, yg memandang, bahwa :
* Pernikahan adalah Tugas risalah dan TANGGUNG JAWAB YANG AGUNG, KERJA SAMA, TOLONG MENOLONG YANG CONTINUE, PENGORBANAN YANG TERUS MENERUS DI JALAN KEBAHAGIAAN, DAN MENGANTARKANNYA MENUJU JALAN KESELAMATAN.
(Seperti, tercantum pd QS.al-Hujurat : 13 dan QS.ar-Rum : 21).

Kebahagiaan dalam rumah tangga itu menyerupai CAKRAM MADU yg di bangun oleh dua lebah. Setiap kali bertambah kerja kerasnya maka bertambah pula kelezatan yang di dapatkan darinya. Banyak orang bertanya bagaimana cara menciptakan kebagiaan di dalam tempat tinggal mereka, dan mengapa mereka gagal mewujudkan kegemberiaan keluarga dan kententramannya.
Tak salah lagi, bahwa tanggung jawab utk mewujudkan kebahagiaan rumah tangga itu menjadi kewajiban suami istri. Harus ada rasa cinta di antara pasangan suami istri. Cinta yg di maksud bukan berarti hasrat seksual semata2, yg kadang2 bergejolak tinggi tetapi kadang2 padam secara tiba2.
Cinta yg kita maksudkan di sini, adalah KEHARMONISAN ROHANI, PERASAAN DAN SENSITIVITAS YG MULIA ANTARA SUAMI DENGAN ISTRI.
Rumah tangga yg bahagia tidak hanya berisi cinta saja, tetapi harus juga di ikuti dengan semangat toleransi antara masing2 pasangan.
TOLERANSI di sini tidak akan muncul tanpa adanya saling BERBAIK SANGKA DAN SALING PERCAYA ANTARA KEDUA BELAH PIHAK. Kerjasama dan bantu membantu menjadi faktor penting dalam mempersiapkan rumah tangga bahagia. Tanpa adanya hal itu maka nilai cinta dan toleransi akan melemah. Kerjasama jg di lakukan secara SPIRITUAL dan MATERIAL, yg terwujud pada baiknya kesiapan pasangan dalam menyelesaikan masalah apa saja yg menghadang jalannya bahtera keluarga. Mayoritas pertikaian itu berawal dari TIDAK ADANYA PENGHARGAAN SALAH SATU PASANGAN TERHADAP PASANGANNYA, atau SIKAP ENGGAN MEMENUHI HAK TEMAN HIDUPNYA.

Tanggung jawab menciptakan kebahagiaan rumah tangga terbeban di pundak kedua orang tua.
Sering "Bangunan" rumah tangga roboh karena PERKATAAN YG TAJAM atau KARAKTER YG KAKU dan MUDAH BERTENGKAR.
Seringkali "Tiang Penyangga" Kebahagiaan rumah tangga runtuh karena CINTA MELAMPAUI BATAS, atau TIDAK ADANYA KEIKHLASAN DARI SALAH SATU ORANG TUA, atau PERKARA2 KECIL YG TUMBUH MENJADI BESAR SECARA PSIKIS.

BUKAN HANYA SEBUTIR PASIR

Para wartawan pernah dibuat terheran-heran oleh Sir Edmun Hillary ketika mereka
coba menyelidiki sesuatu yang paling ditakuti oleh penakluk pertama Mount
Everest itu. Dalam sebuah wawancara, hillary mengatakan bahwa ia tidak pernah
takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan es raksasa atau padang
pasir yang luas dan gersang sekalipun!

"Lalu apa yang anda takuti?" buru seorang wartawan "sebutir pasir yang terselip
di sela-sela jari kaki" jawab Hillary singkat. "why?" "Sebutir pasir yang
masuk di sela-sela jari kaki sering sekali menjadi awal malapetaka. Ia bisa
masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki terkena
infeksi lalu membusuk. Tanpa sadar kaki pun tidak bisa digerakkan. Itulah
malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia harus ditandu." lanjut sang
penjelajah mengobati rasa penasaran para wartawan.

Hillary tidak pernah takut pada harimau atau binatang buas lainnya karena secara
naluriaih binatang buas sebenarnya takut menghadapi manusia. Sedang untuk
menghadapi jurang terjal, gunung es, atau padang pasir, seorang penjelajah pasti
sudah punya persiapan yang memadai. Tetapi jika menghadapai sebutir pasir yang
akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak mempersiapkannya. Bahkan
cenderung mengabaikannya.

Sebenarnya apa yang dikatakan oleh hillary tentang para penjelajah itu tidak
jauh berbeda dengan kita yang sering mengabaikan dosa kecil. Coba saja kita
renungkan, berdusta, berburuk sangka, ghibah atau perbuatan tercela lainnya
sering kali kita anggap sepele hingga tanpa sadar kita menjadi "˜keterusan"
melakukan dosa-dosa kecil itu yang lambat laun akhirnya penjadi kebiasaan. Dosa
kecil itupun akan menjadi dosa besar yang pada akhirnya akan merugikan diri
pribadi dan lingkungan.

Oleh karena itulah, Nabi Muhammad SAW sangat meanti-wanti kita untuk tidak
mengabaikan dosa-dosa kecil seraya melarang kita melupakan amal kebaikan
walaupun itu juga kecil. Sesungguhnya tidak ada dosa kecil jika dilakukan
terus-menerus dan tidak ada dosa besar jika diiringi dengan taubat nasuha.

bukankah kisah sufi pernah menceritakan bahwa seorang pelacur pun masuk surga
hanya karena memberi minum anjing yang kehausan. Perbuatan yang cenderung
dinilai sangat kecil ternyata di mata Allah punya nilai besar karena faktor
keikhlasannya. Itulah nilai setetes air penyejuk yang diberikan sang pelacur
pada anjing yang kehausan.

Terlepas dari dagingnya yang haram atau pun liurnya yang najis, bukankah anjing
adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang juga berhak untuk kita tolong?


Ruang Tamu


Tinggalkan Pesan Terbaikmu

Puncak Selera Jiwa

Pojok Hikmah

mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah