Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran : 103)
Begitu indah persaudaraan dalam Islam, persaudaraan yang didasari Iman. Waktu terus bergulir dan seiring bergulirnya waktu harakah ini pun terus tumbuh dan berkembang. Memerlukan banyak potensi untuk membangunnya menjadi suatu bangunan yang kokoh dan kuat dengan pondasi Aqidah yang murni. Masuk kedalamnya tidak hanya menjadi pelengkap penderita, tidak hanya menjadi penonton perjuangan yang datangnya tak menggenapkan dan pergipun tak mengganjilkan. Berikanlah potensimu walau hanya sebersar atom atau bahkan lebih kecil dari itu. Minimal engkau tak membuat lubang di perahu yang sedang berlayar ini.
Individu adalah komponen terkecil penyusun masyarakat, Dia memegang peranan penting dalam menentukan perjalanan dan bentuk masyarakat itu sendiri. Oleh kerana itu, yang menjadi tonggak dalam gerakan kita adalah individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat. Maka perbaikilah dirimu terlebih dahulu, kemudian serulah orang lain ke jalan kebaikan. Kerana terwujudnya peribadi-peribadi yang benar-benar mukmin akan membuka banyak peluang untuk sukses. Inilah karakteristik Islam yang paling menonjol, iaitu pembentukan peribadi islami {takwin asy-syakhshiyab al-islamiyyah).
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.”(Asy-Syu’ara: 214)
Dari Abu Darda’ ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari kiamat nanti Allah akan mem-bangkitkan beberapa kaum; di wajah mereka terdapat cahaya; mereka berada di atas mimbar-mimbar yang ter-buat dari permata. Orang-orang iri kepadanya, padahal mereka bukan para nabi dan bukan pula syuhada. “Abu Darda’ berkata, “Seorang Arab Badui tiba-tiba ber-lutut dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dari kabilah dan negara yang berbeda-beda, berkumpul untuk melakukan dzikrullah.’” (HR. Thabrani dengan sanad Hasan)
Daftar Isi
-
▼
2008
(10)
-
▼
Desember
(10)
- Harakah Cinta : “Berjamaah adalah Amanah”
- Harakah cinta : “Cinta Persaudaraan”
- Lagi : di jalan cinta para pejuang
- Jalan Cinta Para Pejuang
- Mencari Jalan Pulang
- Andai Hari Ini, Hari Terakhir ( Renungan Hari tera...
- Desember, Kuingat Engkau.
- Ajari Aku Ya Allah...
- Akhir Tahun Untukmu Filistin
- Kami Tidak Lupa, Palestina!
-
▼
Desember
(10)
Kategori
Rabu, Desember 31, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar