Daftar Isi
-
▼
2010
(38)
-
▼
Maret
(13)
- Aku Tahu Kau Hanya Cemburu
- Berdiamnya Bibir Bukan Berarti Benci
- Selalu Ada Cinta Untukmu
- Belajar dari Kupu-Kupu
- Penghormatan untuk Istriku
- Sudah Kukatakan.............
- Masya Allah, Doamu Tak Putus Untukku
- Hanya Bisa Menangis
- Salam Malam Istriku......Jaga Jundi Kita
- Jundiku, Berperanglah! dengan itu engkau hidup
- Surat Untuk Anakku...............
- Aku ingin tenang...
- Dalam Lelah Kumenanti Kasih Mu
-
▼
Maret
(13)
Kategori
Kamis, Maret 11, 2010
Jundiku, Berperanglah! dengan itu engkau hidup
aku tidak bisa memberi apa apa
hanyalah bunyi genderang perang pertarungan
kabar dari ayahmu
saat ini aku berada di persimpangan jalan
apakah aku harus memilih
berjalan di atas kebenaran
ataukah kedamaian
ternyata aku memiiih kebenaran
biarpun kebenaran itu penuh darah dan nanah
apalah arti kedamaian
kalau hanya menjadi budak
tidak anakku
kau tidak boleh menjadi budak di negeri sendiri
mereka sengaja memberikan mimpi tentang kedamaian
sementara kebenaran tetah di robek robek
jiwa dan raga kitta telah tercabik cabik
terbuang dalam lautan debu yang sangat hitam
anakku
biarpun aku rindu
rindu untuk memelukmu
rindu untuk membelaimu
rindu untuk menumpahkan kasih sayang
namun aku relakan kerinduan ini untuk tetap berjuang
apabila ditengah padang
terdengar suara genderang
disanalah ayahmu mengangkat pedang
anakku
apabila aku harus mati nanti
dengarlah kata kataku ini
kebenaran Tidak akan pernah terwujud
kecuali dengan pertarungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar