Cinta merupakan karunia ilahi, hadirnya tanpa diundang secara tiba-tiba kita sadari kuat tertanam dalam hati.
Getar kalbu terasa kuat saat kita menaruh cinta pada seseorang, dia seakan cahaya dalam setiap langkah kita. Namun ketika kita tau orang yang kita cintai tidak mencintai kita? tak pernah menaruh hati pada kita?tak pernah menginginkan kita? rangkaian kata kekecewaan yang tumpah….
ketika ada alasan :
“Akupun tidak tau kenapa,tapi dia yang paling terbaik dintara sekian banyak manusia,
sungguh tak ada yang bisa menggantikannya walau dicari kebelahan bumi manapun!”
Perih yang dirasa…kemanakah kita mengadu?
dimana tempat untuk mengobati luka hati kita?
Sadarkah kita..?
saat kita mencintai seseorang itu sama artinya kita telah menghamba kepadanya…
sadarkah kita..?
saat seseorang yang kita cintai tidak mencintai kita, itu berarti dia melihat kekurangan pada kita?
terpikirkah kita..?
jika dia yang kita harap saja tidak bisa mencintai kita, apalagi yang menciptakannya??
bersyukurlah kita yang menyadari akan kekhilafan kita…
bahwa sangat sulit untuk menggapai cinta-Nya dengan dipelajari dari makhluk yang bernama manusia..
Sesungguhnya apa yang telah kita miliki adalah sempurna…
rupa wajah kita adalah yang terindah yang kita miliki….
namun sinarnya belum terlihat..masih pudar dan perlu dibersihkan..dimana letaknya tersimpan didasar yang paling dalam,yang sulit terjangkau..didalam QALBU….
jika sinarnya sudah mendekati kesempurnaan kilaunya akan memancar… itulah kecantikan / ketampanan yang hakiki…..
harus kita sadari seseorang yang mengerti cinta mencintai bukan karena kecantikan / ketampanan atau kekayaan…
tetapi melihat pancaran yang ada pada qalbu…karena kecantikan / kertampanan akan sirna bersama waktu..
kekayaan akan lenyap bersama putaran roda dunia…sedangkan pancaran qalbu akan selalu abadi bersama ridha ilahi…
Namun tak harus kita lupa bahwa cinta tak berarti memiliki, kita tak bisa memiliki hati kita sendiri, apalagi kepunyaan orang lain? yang berhak memilikinya hanyalah Allah..
“Laa tahzaan wa laa takhaaf…”
“Innallaaha ma’nahnu….”
Allah selalu menyayangi kita …kita akan menemukan cinta…”Mahabbah fillah…”
Daftar Isi
-
▼
2009
(91)
-
▼
Januari
(31)
- Johansyah memendam cinta
- ketika cinta tak terbalas ( Nasehat untuk Jo Sahab...
- Ternyata.......Menikah, Bukan Sekedar Memadu Cinta
- Ed..Masalahku, Maslahmu. Kucoba Berpesan
- Lapar di hadapan Nasi........
- Arti Dua Orang Sahabat
- Gaza Tonight
- Bukti Cinta pada Palestina
- Menolak Cinta Allah? sebuah refleksi
- BERGERAKLAH, KARENA DIAM ITU MEMATIKAN
- Wasiat Cinta Seorang Ustadz, Baca & Bergeraklah !
- Istriku
- laknat!!! Tunggu Pembalasanku!
- Dandi, Padamu terhimpun asa dan cita
- Dunia Islam Kini
- Cinta adalah Perbuatan
- CINTA AKAN HIDUP
- MALAM INI KUSEPI SENDIRI
- Cinta dan Jihad
- Jihad yang Hilang: Cinta dalam Islam
- Mengendalikan Cinta dengan Jihad
- Palestina Menyapa Cinta
- Seribu Cinta untuk Palestina (dar...
- Cinta di Tengah Konflik Palestina
- PERANG CINTA PALESTINA
- CINTA TETAP TUMBUH
- Merindukanmu (lagi)
- Nikah, Antara Idealita dan Realita
- Dakwah dan Cinta
- As Sisi, Aktivis Harakah Penuh Cinta
- Awali Masa Dengan Cinta & Gerak
-
▼
Januari
(31)
Kategori
Sabtu, Januari 31, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar