Daftar Isi
-
▼
2009
(91)
-
▼
Februari
(21)
- Surat untuk Sahabat
- Di Sudut Jendela
- Bahagiaku : Untuk Mahasiswaku
- Usai Sudah Duka, Esok Harus Ceria
- MEMILIH HIDUP DI JALAN DAKWAH
- Memoar Da'i
- Syakwah Syekhuna
- Tegarlah Kawan ( untuk Adikku yang "tercaci" )
- Senyummu Semangatku
- Kepada istriku
- RSS Untukmu
- Kemana Hatiku Pergi?
- Doa Buat Sahabat
- Sahabatku membuatku mengerti...
- Aku Sadar
- E.R.A. Mengajakku ke Masa Dewasa
- Sahabat ! Duka telah membuat resah jiwa kita
- Pagi ini ketika aku melangkahkan kaki keluar rumah.
- Ajari Aku Ya Allah...
- Aku Ingin Ketenangan
- Saat "Penjaga" Harus Jaga
-
▼
Februari
(21)
Kategori
Selasa, Februari 17, 2009
Aku Sadar
bacalah artikel berikut ini seperti layaknya Anda seorang Motivator
1. Aku dilahirkan untuk menjadi PEMENANG.
Keyakinan pertama yang harus aku miliki sebagai anak manusia adalah keyakinan bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang. Aku percaya bahwa tidak mungkin Allah menciptakan aku ke dunia ini, tanpa alasan apapun. Tidak mungkin! Pasti ada alasannya, bukan? (tarik nafas perlahan sebentar)
Nah, jika aku berani lahir, maka aku juga haruslah berani mati (karena aku pasti mati, bukan? ) Lalu, sekarang mati seperti apa yang aku inginkan? (tarik dan tahan nafas yang lama…) Baiklah, sekarang pilihan aku sebagai manusia yang hidup, yang masih bernafas, yang masih beredetak jantungnya, hanya tersisa satu pilihan saja, bukan? Yakni aku ingin mati sebagai apa? Ingin dikenang sebagai siapa?
Karena aku yakin bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, sudah sebaiknya pula aku memilih mati minimal sebagai pemenang. Pemenang seperti apa, itu persoalan lain. Yang penting pilihannya adalah kembali ke Sang Khalik sebagai seorang pemenang.
Lalu, setelah sadar bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, berarti aku sekarang harus bangun dari biusnya tidur. Oke, setelah bangun bukankah diperlukan kekuatan, diperlukan keberanian, diperlukan…? Ya
2. Memang diperlukan keberanian untuk melangkah maju ke depan. Namun, bagaimana berani (tahan nafas sebentar) kalau aku tetap diam di tempat?
Baiklah aku segera berdiri dan mulai melangkah. Langkah pertama, langkah kedua dan langkah ketiga, tapi oh..oh.. lihat apa yang ada didepan jalan. Ah, kayaknya agak mendung, agak redup, agak berkelok, agak licin. Ehm, bisa-bisa terpeleset, tergelincir, bahkan terpental saat diperjalanan? Ya, bisa saja. Namun, aku yakin aku berani
3. Daripada hanya berdiam diri… Melangkah dan mungkin tergelincir (tahan nafas sebentar) adalah pilihan yang jauh lebih baik! (tahan nafas sebentar) Ada banyak pelajaran di sana…
Apakah benar dengan tergelincir aku malahan belajar? Betul, bila aku bisa merasakan sakitnya tergelincir, maka pasti aku akan menghindari berbuat kesalahan yang sama. Akupun akan mencari ide-ide lain yang lebih baik, lebih tepat guna, lebih kreatif, lebih produktif.
Kesalahan yang terbesar adalah aku tidak pernah melakukan sesuatu, bahkan mencobanya pun tidak pernah, malah pikiran aku sering “merancang” imajinasi rasa sakit yang belum tentu terjadi dari sebuah kesalahan atau kekeliruan di masa mendatang. Astaga, ngeri sekali bukan? Karena aku merancang ketakutan, maka seringkali aku hanya berdiam diri. Namun aku sebenarnya percaya bahwa… (baca kalimat berikut ini dengan sangat keras!!!)
4. Orang yang berani bangkit dan belajar dari kegagalan adalah PEMENANG SEJATI!
Cukup kuat dampaknya untuk membangkitkan semangat paling dalam dari diriku. Di dunia ini banyak sekali cerita orang yang pernah mengalami kegagalan dan setelah itu tidak ada lagi ceritanya. Apakah aku mau seperti mereka? Habis terbit, kena awan gelap dan menghilang tanpa bekas? Gone with the wind…
Ah, aku kan bisa punya pilihan lain. Aku ingin jadi pemenang atas diriku sendiri. Cerita kehidupan yang hanya bisa dibagikan adalah cerita
kebangkitan, bukan cerita kegagalan. Wah, jika aku tidak pernah bangkit, maka habislah pula cerita hidupku. Percuma dong aku dilahirkan. Baik, baiklah dan baiklah! (silahkan teriak dalam hati ) Sekarang aku tanamkan dalam benak aku bahwa aku HARUS bangkit, kapanpun saat aku mengalami apa yang disebut orang lain adalah kegagalan. Karena aku yakin dan percaya bahwa…
5. Apa pun SAYA BISA jika saya mau!
Kuncinya adalah kemauan, bukan kemampuan. Orang yang memiliki kemampuan, jika tidak ada kemauan, bagaikan mayat hidup yang tidak tahu mau kemana. Gak bedanya dengan hidup luntang lantung, gak ada tenaga, gak ada semangat, gak ada spirit, gak nafsu deh hidup kayak gitu. Hidup ini adalah pilihan, kok. Aku bisa memilih sedih (hening 3 detik) , aku bisa memilih senang (hening 2 detik). Aku bisa memilih marah (hening 1 detik) dan aku bisa memilih tenaaang. Nah, jika…
6. Hidup ini adalah pilihan. Aku memilih menjadi orang yang bahagia ….
Aku tahu memang sebuah pilihan yang tidaklah mudah, namun aku harus mulai belajar berani memilih dan memutuskan kemana arah hidupku. Apa pilihan hidupku? Akulah yang harus menentukan arah jalan hidupku. Akulah yang menentukan titiknya… Besar titiknya… Warna titiknya… Bunyi titiknya… Rasa titiknya… Sinar titiknya… Sinar biasa atau sinar sebuah BERLIAN? Kecil bentuknya (tahan nafas sebentar, lalu katakan dengan keyakinan kuat), namun silau sinarnya. Kekuatan silau sinar berlianlah yang membuat aku tidak mungkin kehilangan arah. Walau disekitarku kadang mendung, kadang redup, kadang gelap. Karena…
7. Semakin aku fokus pada impianku. Semakin cepat aku mencapai impianku.
Fokus menghasilkan energi yang besar, bahkan semakin lama semakin dahsyat. Fokus membuatku bersemangat, berenergi, berkeringat, tetap panas karena membantu aku untuk selalu bergerak. Bergerak melangkah, bergerak lari, bergerak ke arah silau sinar berlian yang memimpinku. Karena fokus, maka apapun situasi disekitarku, tidak akan membuatku terganggu. Jalan yang berkelokpun, kujalani…. Jalan macetpun, kunikmati… Jalan berbatupun, kelewati… Jalan terhalangpun, kulampaui… Karena arah fokusku jelas, arah menuju sinar berlian, sinar tujuan hidupku… Silau namun indah. Maka, aku tidak akan pernah menunggu situasi. Dan sebaiknya…
8. Berhentilah menunggu kondisi membaik. LAKUKAN SESUATU agar kondisi membaik.
Itulah motto hidupku. Banyak hal diluar jangkauan kemampuanku, keadaan alam semesta, keadaan negara, keadaan masyarakat dimana aku berada. Buat apa aku fokus pada sesuatu diluar kendaliku. Lebih baik aku fokus pada sesuatu yang bisa aku kendalikan, bukan? Sesuatu yang bisa aku jangkau, sesuatu yang bisa aku buat lebih baik. Jadi aku pikir, sebaiknya aku fokus saja pada karya. Ya, berkarya, berkarya dan berkarya…
Sekarang setelah aku sadar, aku bangun, aku bangkit dan aku berkarya, aku fokus pada karyaku, maka selanjutnya…
9. Aku bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya, biarlah Allah yang menentukan. (Florence Griffit Joyner)
(Sekarang katakan dalam hati dengan rasa keyakinan yang kuat)
BENDERA SUDAH DIKIBARKAN.
(lebih perkuat lagi rasa keyakinan Anda)
MAKA KIBARKANLAH SETINGGI MUNGKIN.
(tingkatkan rasa keyakinan Anda sekuat-kuatnya) KIBARKANLAH BENDERA KEMENANGAN KEPADA KEHIDUPAN.
KEHIDUPAN YANG BERHIKMAH.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar