Pagi ini kau begitu bergairah
nampak dari senyummu
begitu berani menantang duka
seakan resah tak punya bilik di jiwamu
Kawan,
kau semangatku
darimu mengalir deras energi
yang membawaku kuat menantang kelemahan jiwa
Tetaplah berjabat
meniti jalan panjang menuju ridho ilahi
kutak ingin terhalang tirai darimu lagi
cukup sepekan membuatku sesak tanpamu
tanpa ceriamu
tanpa nasehatmu
Kini, jalan terang itu kutemui
menyinari gelapnya jiwa
dengan tawadhu menghadang kesombongan
dengan tegar menghilangkan kecengengan
itu pesanmu yang sarat tenaga
Ya...mendengar dan tegar
adalah dua komitmen persaudaraan karena Allah
yang membuat kita menyatu kembali
dalam aliran darah yang sama
dalam nadi dakwah dan ukhuwah
senyum pagimu membawaku pada ketenangan dan semangat
.
Daftar Isi
-
▼
2009
(91)
-
▼
Februari
(21)
- Surat untuk Sahabat
- Di Sudut Jendela
- Bahagiaku : Untuk Mahasiswaku
- Usai Sudah Duka, Esok Harus Ceria
- MEMILIH HIDUP DI JALAN DAKWAH
- Memoar Da'i
- Syakwah Syekhuna
- Tegarlah Kawan ( untuk Adikku yang "tercaci" )
- Senyummu Semangatku
- Kepada istriku
- RSS Untukmu
- Kemana Hatiku Pergi?
- Doa Buat Sahabat
- Sahabatku membuatku mengerti...
- Aku Sadar
- E.R.A. Mengajakku ke Masa Dewasa
- Sahabat ! Duka telah membuat resah jiwa kita
- Pagi ini ketika aku melangkahkan kaki keluar rumah.
- Ajari Aku Ya Allah...
- Aku Ingin Ketenangan
- Saat "Penjaga" Harus Jaga
-
▼
Februari
(21)
Kategori
Rabu, Februari 25, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ruang Tamu
Puncak Selera Jiwa
Pojok Hikmah
mimpi dapat diperpanjang. tidak peduli berapa usia kita atau apa kondisi kita, karena masih ada kemungkinan belum tersentuh di dalam diri kita dan keindahan baru menunggu untuk dilahirkan. Karena Bermimpilah ! untuk esok yang indah
0 komentar:
Posting Komentar